Kamis, 01 April 2010

Sekilas tentang affiliate marketing

Bisnis ini pada dasarnya merupakan yang sangat lama atau telah usang, yakni membayar jasa seseorang hanya jika mereka berhasil menjual.
Affiliate marketing termasuk sebuah bisnis besar. Diperkirakan bisnis ini menghasilkan puluhan juta dollar setiap tahunnya. Dalam affiliate marketing, kita dibayar klo kita berhasil menjual produk/ jasa seorang merchant atau affiliate merchant.
Merchant atau affiliate merchant adalah orang atau perusahaan yang memiliki produk/ jasa yang mereka pasarkan melalui internet. Sementara orang-orang yang tidak memiliki produk/ jasa untuk dijual, bisa membantu affiliate merchant tersebut dalam menjualkan produk/ jasanya. Untuk setiap produk yang terjual mereka akan mendapatkan komisi.
Nah,.. orang-orang yang menghasilkan cara tersebut di atas disebut affiliate marketer atau bisa disingkat affiliater. Ada jg yang bilang mereka adalah ‘associates’ atau “program partners’. Kalo kita mendaftarkan diri pada ‘affiliate program’ dlm hal ini milik affiliate merchant, artinya kita mendaftarkan diri menjadi salah satu anggota jajaran sales online mereka.
Kata lain lagi atow istilah2 dari affiliate program adalah ‘associates programs’, ‘bounty programs’, ‘refferer programs’, ‘partners program’ atau ‘revenue sharing programs’. Pada dasarnya sama saja, yaaa hanya beda kata2 nya sj.. hehe. Tapi kalau saya lebih suka menyebutnya Affiliasi Program biar gak ribet ngucapinnya dan istilah ini menurut saya lebih dikenal dan digunakan secara umum dr para marketer.

Pengertian Arti Istilah2x Kata Affiliate Marketing

Berikut ini merupkan istilah-istilah kata yang sering dipakai/ dilihat oleh kita ketika bergabung di program bisnis affiliate marketing. Berikut daftar istilah yang saya ketahui :

1.PTC = Paid To Click
Artinya adalah kita dibayar apabila meng-klik dan melihat iklan-iklan yang di sediakan oleh situs affiliate yang mana sebelumnya kita sudah menjadi membernya.

2.PPC = Pay Per Click
Artinya kita akan dibayar apabila iklan yang telah dipasang di situs web/ blog kita ada yang mengclicknya.

3.PPS = Pay Per Sale
Artinya kita mendapatkan bayaran/ komisi jikalau kita dapat menjual produk/ jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan affiliate. System pembayarannya adalah bagi hasil/ kita mendapatkan persentase dari harga produk/ jasa tsb. Dalam hal ini kita sebagai resellernya, sebagai contoh perusahaan yang sangat terkenal adalah amazon.com

4.PPL = Pay Per Lead
Yang satu ini berarti kita akan mendapat bayaran apabila kita mampu merekrut seseorang lalu mengisi kotak form pendaftaran yang disediakan untuk menjadi member suatu perusahaan affiliate. Tapi syaratnya kita harus terlebih dahulu menjadi membernya.

5.CPC = Cost Per Click
Ini pengertiannya sama saja dengan PTC, yang mana artinya kita akan mendapatkan bayaran apabila iklan yang ada di web/ blog kita ada yang mengkliknya. Jadi semakin banyak yang mengklik otomatis semakin tebal kantong anda.. hehe..  . contohnya yang paling terkenal utk saat ini adalah Google Adsense.

6.CPM = Cost Per Million
Sepengetahuan saya sich ini menggunakan system Impression/ Page view, jadi kita akan dibayar apabila iklan yang terpasang di web/ blog kita telah mencapai 1000 X di tampilkan.

Sedikit Tips Awal Memulai Bisnis Affiliate (Reseller) Pemula

Menyambung artikel bisnis Online sebelumnya yang berjudul 5 Tips Sukses Menjalankan Program Bisnis Affiliate 5 Tips Sukses Menjalankan Program Bisnis Affiliate, namun kali ini saya fokuskan hanya Reseller nya saja jadi bukan untuk pembuat produk affiliate nya. kalau sipembuat sich kagak perlu diajarin.. hehe
Mungkin kalau boleh dibilang lokal yang paling populer sampai saat ini adalah jualan ebook atau juga mengikuti program affiliate sebagai reseller, mengapa demikian? Coba lihat iklan ads di blog anda atau blog-blog yang menampilkan iklan PPC local, sebagian besar iklan tersebut berisi sebuah bisnis online yang ujung 2nya menawarkan sebuah ebook. Bukan?

Nech langsung saja, ada sedikit tips sukses dalam menjalankan bisnis online affiliate untuk anda sebagai pemula (PEMULA BANGET) sama seperti saya yang mana anda sebagai reseller nya dalam hal ini. !

1.Buat lah sebuah BLOG !
Mulai sekarang buat kamu yang baru memulai bisnis affiliate/ sebagai reseller segeralah membuat blog , banyak sekali layanan hosting dan domain gratisan seperti di Blogspot dan Wordpress. Alasannya? Supaya sedikit terlihat lebih professional.

2.Mulai membuat artikel pendek
Buatlah Artikel/ postingan pendek yang berhubungan dengan produk affiliate yang kamu tawarkan. Terus terang Blog sampai sekarang merupakan media ampuh untuk berinteraksi serta cara tepat dalam menawarkan produk affiliate yang paling efektif kepada calon konsumen anda, dengan catatan artikel tersebut bukan hasil "COPY PASTE".

3.Lakukan Promosi yang Baik
Saya yakin langkah awal anda yang baru berkecimpung di bisnis affiliate (reseller) adalah melakukan promosi, baik itu pasang iklan berbayar maupun gratisan. Bahkan jeleknya kebanyakan ada jg yang nyampah di blog-blog orang lain. Maksud saya nyampah disini adalah yang mana melakukan promosi secara berlebihan dengan cara berkomentar di blog orang lain dengan isi sama semua, jujur sampai saat ini saya masih Mual klo melihat ada komentar seperti itu..! anda boleh berkomentar di blog orang lain, tapi usahakan komentar anda tidak sama dengan komentar2 sebelumnya.!

4.Sabar dan tekun
Nah klo yang ini, harus..! karena kesabaran dan ketekunan adalah kunci sukses dalam bisnis apapun.

Apa Perbedaan Bisnis Affiliate (Reseller) dengan MLM (Multi Level Marketing)?

Kepada pembaca setia blog bisnis online, kali ini saya hanya ingin sedikit meluruskan arti dari istilah bisnis affiliate atau sering disebut reseller dengan MLM (Multi Level Marketing). Inspirasi dari menulis artikel bisnis online ini disebabkan karena banyaknya pemula bisnis terutama pe-bisnis online seperti saya yang sering men-salah artikan atau terjadi kesalahpahaman dan menganggap sama dari arti bisnis affiliate/ reseller dengan MLM. padalah dari kata-katanya saja sudah beda, betul gak sich? :)
Pada artikel bisnis online sebelumnya saya sudah pernah menjelaskan apa itu affiliate marketing dan juga Multi level marketing. Affiliate marketing adalah jenis bisnis yang apabila seseorang/ member (affiliate Marketer) menjual barang/ jasa dari merchant (pemilik produk/ jasa) maka member tersebut akan dibayar dan mendapatkan komisi, sedangkan MLM atau pemasaran berjenjang (bertingkat) merupakan system penjualan secara langsung (direct selling), biasanya perusahaan memanfaatkan konsumen/ membernya untuk menyalurkan produk mereka dan konsumen tersebut mendapatkan bonus.* (lebih jelasnya silakan kunjungi http://id.wikipedia.org/wiki/MLM)

Kemudian apa yang membedakan? Khan mereka sama-sama dibayar?

  1. Bisnis Affilite (Reseller)
    Biasanya bisnis ini terputus, tidak ada system kaki/ bertingkat, jadi barang siapa yang menjual produk atau jasa maka dia hanya menikmatinya sendiri sedangkan orang yang merekrut sebelumnya tidak mendapatkan komisi jadi yang hanya dapat adalah pemilik produk dan sama penjual tadi.
    Contoh : Misalkan si (A) menjual ke (B) kemudian menjual ke (C) maka si (A) tidak dapat apa-apa.

  2. Multi Level Marketing (MLM)
    Kalau bisnis ini kebalikan dari affiliate, pada MLM biasanya penjualan melalui jaringan baik secara langsung maupun tidak*, jadi apabila member tersebut menjual barang/ jasa ke konsumen lain maka member yang sebelumnya merekrut dia atau diatas member pada satu jaringan akan mendapatkan bayaran beserta bonusnya.
    Contoh: Misalkan si (A) menjual ke (B) kemudian menjual lagi ke (C) maka si (A) mendapatkan komisi.
Mudah-mudahan dari artikel singkat diatas dapat menambah dan mempertajam pemikiran kita serta bisa membedakan terhadap kedua jenis bisnis ini dan tidak terjadi lagi kesalahpahaman mengenai bisnis online affiliate (reseller) dengan Multi Level Marketing (MLM) untuk masa akan datang.

“Request Reconsideration” PageRank Blog Bisnis ini Dikabulkan

Huhu.. akhirnya Bisnis Online ini PageRank-nya dipulihkan kembali yang tadinya anjlok akibat terkena hukuman sama eang dedemit Embah Google. Ternyata permintaan peninjauan ulang Request Reconsideration terhadap Blog ini ke staff Google melalui Webmaster tool dikabukan dan berhasil.
Bagaimana dengan anda para pe-bisnis online yang menjadikan blog bisnis-nya sebagai ladang uang, dengan ber-paid review/ jualan link apakah pagerank anda terkena hukuman/ pinalty pula dari embah google ??
Hmm saya yakin pasti banyak khan? Memang akhir2 ini google lagi gencar-gencarnya melakukan razia terhadap blog/ site dengan menjatuhkan peringkat Pagerank terhadap Blog yang melanggar aturan google terutama yang melakukan praktek jual beli link seperti Pay Per Post atau dengan istilah di bayar setiap sekali posting.
Bagi blog yang terkena hukuman dari google kemudian pagerank-nya terjun bebas/ drop/ anjlok ada baiknya anda mencoba mengajukan Permintaan Peninjauan ulang Request Reconsideration Melalui Fasilitas tool gratis yaitu dihalaman tapi tentunya anda sudah mempunyai account google.
Syarat Sebelum melakukan Peninjauan Ulang Request Reconsideration agar Pagerank kamu Di-kabulkan alias dikembalikan lagi seperti semula atau bahkan bisa lebih, pastinya anda harus merubah semua Link Posting berbayar Kamu menggunakan atribut dengan konsekuensi kamu akan berhadapan dengan broker link tersebut..! hehe.. terus kedua Bagi yg ber-bisnis Text Link ADS rubah pada Title tag-nya menjadi seperti pada Blog ini..!
Semua itu tergantung pilihan mau Pagerank apa Dolar?? Kalo saya sich milih Pagerank dulu setelah itu pasti dolar akan mengejar dengan sendirinya… huee..

Jadikan Blog No.1 Dengan Keyword Bisnis Online

Cara Menjadikan di jajaran papan atas/ top ten atau bahkan No 1 (satu) di search engine/ mesin pencari seperti google tidaklah mudah, kita ambil contoh sekarang dengan Keyword (kata Kunci) Bisnis Online atau Blog Bisnis Online tidaklah gampang seperti membalikkan telapak tangan. Segala upaya telah dilakukan seperti memperbanyak backlink, menembak keyword, men submid artikel-artikel ke directory, membuat konten yang bermanfaat dan selalu berhubungan dengan bisnis online tapi ternyata semua itu serasa sia-sia.
Yang menjadi pertanyaan, sebenarnya google maunya apa sich? Apa perlu dirayu agar blog ini menjadi nomor 1 di search engine dengan keyword bisnis online.

So.. buat blogger laen, master SEO, para pakar Seo yang telah sukses dan menjadikan Blog-nya dijajaran paling atas mesin pencari dengan target keyword yang di bidik, apakah anda mempunyai tips dan rahasia khusus, atau cara dan teknik tertentu.? Sharing dong..? Huee..

Bisnis Online Alternatif Pekerjaan Baru

Disaat jaman krisis dan susahnya mencari pekerjaan dimana semakin banyaknya pengangguran ternyata Bisnis Online bisa dijadikan alternatif pekerjaan baru bagi anda. Saya pernah baca disalah satu artikel blog tapi saya lupa, yang mana diberitakan dengan menunjukkan data statistic bahwa tingkat pengangguran dikalangan Sarjana meningkat tajam hampir sebanding dengan Tamatan Sekolah Menengah Atas.


Belum lagi ditambah perusahaan-perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan demi menutupi dan menahan seminimal mungkin pengeluaran biaya oprasional mereka, nah jika sudah demikian, mau tidak mau kita harus kreatif dan mencari alternatif perkerjaan baru salah satunya bisnis online atau bisnis internet.


Bisnis Online Cocok untuk anda yang mempunyai bakat bisnis dan memiliki keahlian tertentu yang selama ini terpendam. Tidak ada salahnya anda mencoba. Banyak sekali informasi bisa anda dapatkan melalui browsing di internet yg membahas topik mengenai bisnis online baik web maupun melalui blog-blog.

Bisnis Online Itu sangat luas dan banyak cara untuk menghasilkan uang melalui bisnis online di internet , Mulai dari Menjual Produk bisnis affiliate, menjadi marketer affiliate, Mengikuti pasar lelang di Ebay.com dan Amazon.com, Mejadi Publisher PPC (Google Adsense, clicbank, PPC Local) , Berjualan Link, mengikuti program bisnis paid review, dan masih Buanyak lagi.

PPC, TLA, dan PTR: Favorit Anda Yang Mana?

Sepertinya sudah lama blog bisnis ini tidak membahas masalah yang berkenaan dengan bisnis online karena sibuk dengan optimasi kontes seo sampai-sampai target kata kunci/ keyword “make money online” pada blog adsense juga tidak terurus yang tadinya berada dihalaman dua google.com sekarang sudah harus rela terpental dan bergeser kehalaman 5. Hihi..


Oya.. pada artikel bisnis kali ini saya ingin tanya sama anda diantara bisnis online Text Link ADS (TLA), Paid Per Click (PPC) dan Paid To Review (PTR) mana yang menjadi favorit atau yang paling disukai dan tentunya sesuai dengan minat anda?


Sekilas Tentang Ketiga Program Bisnis Tersebut:

PPC (Paid Per Click)

PPC Merupakan iklan berbayar dan juga salah satu dari berbagai macam bisnis online yang ada di internet, dan menurut saya bisnis internet ini sangat mudah dijalankan, yang terpenting kita cukup memiliki blog dan menempatkan iklan, jadi kalau ada pengunjung yang meng click maka si empunya blog akan mendapatkan uang/ dollar, dan besar per click nya tergantung dari broker setiap layanan. Contoh yang paling terkenal adalah Adsense, adbrite dan untuk PPC Indonesia seperti kumpulblogger.com, adsensecamp, dsb.

TLA (Text link Ads)

Text link Ads juga bisa dijadikan sumber andalan bisnis online permanent cukup menjanjikan bagi anda yang memiliki blog apalagi jika blog anda memiliki pagerank google tinggi, maka kemungkinan advertiser untuk menitipkan link pada blog anda akan banyak disamping traffic juga diperhitungkan. Namun program ini sayangnya melanggar aturan google jadi anda harus bersiap jika ketahuan maka blog anda akan terkena hukuman yaitu penurunan peringkat pagerank. Jadi hendaknya pintar-pintarlah dalam bermain. :)

PTR (Paid To Review)

Paid To Review Merupakan Program bisnis online yang cukup menjajikan untuk menghasilkan uang dari blog, dan menurut saya program ini banyak yang menjadikanya sebagai favorit mereka. Namun sepertinya program ini cocok untuk full time blogger karena waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini tidak lah sedikit, karena untuk satu kali review paling tidak dibutuhkan waktu setidaknya 30 menit. Namun bagi mereka yang telah serius berkecimpung di program ini serta telah sukses memiliki banyak job perharinya dari berbagai blog miliknya, biasanya pebisnis online ini menggunakan jasa content writer (penulis artikel) dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

PPC Lokal: Perlahan Namun Rutin :)

15 Agustus, 2009

Haha.. berhubung ide mentok bahas tentang bisnis online sedangkan Saat ini blog bisnis online sedang nekat mengikuti dua kontes seo sekaligus dimana mengharuskan blog mau tidak mau harus juga di update secara teratur guna supaya menjaga setidaknya memberi sedikit penyegaran agar robots selalu menghampirinya.


Kembali ke topik mengenai PPC lokal Indonesia Perlahan namun rutin maksudnya adalah blog bisnis abal-abal ini Tiap minggu selalu dapat jatah loch dari broker PPC (Pay Per Click), yah walaupun sedikit setidaknya admin blog bisnis online ini dapat merasakan hasil dari blog ini hanya untuk sekedar beli rokok pun lumayan. Hihi.


Nah bagaimana dengan dengan blog bisnis anda apakah penghasilan dari ppc lokal perlahan namun pasti juga atau sudah bisa mendapatkan penghasilan rutin dari iklan ppc yang anda pasang di blog anda? Kalau iya berapa? Kira-kira sudah bisa beli mobil mewah dan pesawat terbang belum?? Keke..

Masalah Utama Memulai Bisnis Secara Online

24 September,

Setelah lima hari vakum update blog bisnis online dikarenakan masih menikmati nuansa lebaran yang tahun ini benar-benar terasa nikmatnya hingga sekarang, maka pada kesempatan kali ini admin blog bisnis ingin curhat sedikit dan mencoba kembali focus menyajikan artikel sesuai niche blog yaitu berkaitan dengan mencari uang secara online walaupun admin sadar sepenuhnya bahwa ilmu yang dimiliki tentang bisnis internet masih jauh dari apa yang dicita-citakan sejak awal ngeblog dahalu, jadi bisa diibaratkan berada dalam stadion bola dan duduk di tribun paling belakang yang hanya menonton dari kejauhan betapa asyiknya para pemain bola menciptakan goal-goal yang dihasilkan.


Memulai bisnis secara online tidak ada bedanya dengan bisnis secara offline selain membutuhkan modal materi, bisnis di internet juga seharusnya setiap individu paling tidak memiliki sedikit akuntabilitas dari setiap masing-masing jenis bisnis online yang bakal di geluti seperti PPC, TLA, Bisnis Affiliate, PTR, dan lain sebagainya.

Secara pribadi kendala utama dalam memulai usaha bisnis online adalah:

  1. Koneksi Internet
    Ehm, mungkin bagi anda yang tinggal di daerah kawasan perkotaan atau kota-kota besar koneksi internet bukan lah menjadi suatu kendala yang berarti, namun sebaliknya bagi mereka yang tinggal di desa seperti saya dimana jaringan Internet masih jauh di bawah standart. Coba bayangkan hari gini masih manggunakan jaringan non nirkabel seperti GPRS atau bahkan Edge. Cape dech. :)
  2. Penguasaan Bahasa Asing
    Nah ini merupakan kendala terbanyak dan paling umum dimiliki oleh para pemula bisnis online yaitu faktor penguasaan bahasa asing atau inggris. Sama halnya seperti saya, walaupun ada saja solusi untuk mengatasi masalah tersebut seperti bisnis paid review dengan memakai jasa penerjemah namun tetap saja tidak akan maksimal usaha yang dilakukan karena sifat ketergantungan secara terus-menerus tidak akan bisa menjamin totalitas hasil usaha akan terwujud secara maksimal.
  3. Kemampuan dan Tekad
    Tekad saja alias modal nekat serta kemauan hasrat tinggi tidaklah cukup untuk sukses dalam bisnis internet tanpa memiliki kemampuan atau salah satu keahlian dasar dari seluruh cakupan yang dibutuhkan sebagai penunjang dalam hal ini adalah hal-hal yang merupakan bagian dari faktor yang harus setidaknya sedikit terpenuhi sebagai kelengkapan atau materi modal skill di bisnis online. (Bingung?? Sama, hehe..)
Sebagai pemula mungkin solusi terbaik sebelum terjun di dunia bisnis online ada baiknya anda melakukan pendekatan secara personal pada orang-orang/ blogger/ marketer sukses dengan cara mungkin bersilatuhrahmi langsung kerumahnya atau kopdar bareng kemudian berkonsultasi ya itupun jika yang bersangkutan mau dan andapun mempunyai tekad bulat untuk benar-benar ingin terjun di bisnis internet.

Artikel bisnis online ini didasari atas keirian saya terhadap sosok mahkluk multi talenta yang notabene pemilik situs Blog Belajar SEO BlogSpot seperti pada salah satu postingannya berjudul “Malam Pertama Pencairan Western Union Google Adsense” dimana konon gosip dengan hanya bekerja sendiri dapat menghasilkan penghasilan tetap dari bisnis adsense dan affiliate rata-rata ribuan dolar $?? setiap bulannya, mantab. :)

Analisis Fundamental

Dasar analsis secara fundamental adalah informasi/berita (news) yang berasal dari :

1. Instansi Resmi/Pemerintah
2. Media cetak/elektronik
3. Perorangan

Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut. Dasar penganalisaan secara Fundamental adalah informasi/berita (news) yang berasal dari :

1. Instansi Resmi/Pemerintah
2. Media cetak/elektronik
3. Perorangan
Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut.
Sifat berita Fundamental dikelompokan menjadi dua yaitu :


1. Berita Permintaan bersifat Bullish

Bullish berasal dari kata ‘bull’ (sapi jantan); sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun, namun sebenarnya akan naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk musuhnya, yaitu menanduk, lalu dilemparkan ke atas). Contoh berita bersifat Bullish dari Reuter/media cetak :

- Cuaca buruk/storm/unfavourable,
- 3 – 6 conseccutive (berturut-turut) days up/firmer (menguat)
- Triggered Buying, Bottomside/bottomout , Buying Power, dll


2. Berita Penawaran/Supply bersifat Bearish

Bearish berasal dari kata ‘bear’ (beruang) ; sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan naik, namun sebenarnya harga akan turun (mirip gerakan beruang mencengkeram mangsanya, yaitu mengangkat lalu dibanting). Contoh berita bersifat Bearish dari Reuter/media cetak:

- Cuaca baik/favourable, 3-6 consecutive days down/easier (melemah)
- Lack of Demand (Kekurangan Permintaan)
- Triggered Selling, Topside capped (Puncak sudah tercapai), Harvesting
- Selling Power, Ample of stock (Stok melimpah),dll.

Faktor-faktor yang mempengaruhi analisa secara fundmental
Analisa: Ekonomi, Politik, Keamanan (global, regional, negara)
Penentu: Kecepatan memperoleh informasi
Sumber informasi: Pengolahan informasi & forecasting (ramalan)

Berikut ini beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap Dollar AS:

No. Economic Indicator Naik / Turun US$
1 Average Earning Naik Menguat
2 Balance of Payment Naik Menguat
3 Budget Deficit Turun Menguat
4 Business Inventories Turun Menguat
5 Capacity Utilization Naik Menguat
6 Car Sales Naik Menguat
7 Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik Menguat
8 Constuction Spending Naik Menguat
9 Consumer Confidence Index (CCI) Naik Menguat
10 Consumer Credit (CI) Naik Menguat
11 Consumer Price Index (CPI) Turun Menguat
12 Consumer Spending (Expenditure) Turun Menguat
13 Cost of Living Naik Menguat
14 Current Acount Turun Menguat
15 Corporate Profit Naik Menguat
16 Deflasi Naik Menguat
17 Discount Rate Naik Menguat
18 Durabel Goods Orders Naik Menguat
19 Econimic Monetary System (EMS) Naik Menguat
20 Factory Orders Naik Menguat
21 Federal Budget Naik Menguat
22 Federal Reserve Fund Naik Menguat
23 Gross Domestic Product (GDP) Naik Menguat
24 Gross National Product (GNP) Naik Menguat
25 Housing Start Naik Menguat
26 Industrial Productions Naik Menguat
27 Invisible Trade Turun Menguat
28 Jobless Claims Naik Menguat
29 Leading Indicator Naik Menguat
30 Money Supply (M1, M2, M3, M4) Naik Menguat
31 National Association Naik Menguat
32 (NAPM) Naik Menguat
33 Non Farm Payrolls Naik Menguat
34 Personal Expenditure Naik Menguat
35 Personal Income Turun Menguat
36 Prime Rate Naik Menguat
37 Product Price Index (PPI) Naik Menguat
38 Public Sector Debt Repayment Naik Menguat
39 Retail Sales Turun Menguat
40 Trade Balance Naik Menguat
41 Trade Devicit Turun Menguat
42 Trade Weighted Index Turun Menguat
43 Unemployment Rate Turun Menguat
44 Unit Labour Cost Naik Menguat
45 Value Added Tax Naik Menguat
46 Visible Trade Naik Menguat
(sumber: http://www.afunfx.blogspot.com)

Manajemen Resiko

berhati-hatilah tapi jangan ragu

Hati-hati,uang anda bisa menguap begitu saja jika anda tidak memperhatikan manajamen resiko trading. Ingatlah bahwa forex trading tergolong sebagai investasi yang sifatnya high risk. Artinya forex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.

Faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai forex trading :

1. Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%
2. Arus dana sangat cepat (very liquid)
3. Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin untung 100%
4. Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading.

Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah “ya”. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus meperbaiki dirinya.

Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut Loss

Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada GBPUSD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi turun.

Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.

Detail Kasus Lainnya:
Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah quantity 10000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025) Profit dan Loss dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Diketahui: Posisi Close: 1.8825 # Posisi Open: 1.8850 # Quantity: 10000 # Maka: Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 10000 # Loss = -0.0025 x 10000 # Loss = $-25 (Tuan A mengalami kerugian $25)

2. Switching

Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar. Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.

Contoh kasus
Mr. X memperkirakan harga akan NAIK. Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih mahal dan mendapat selisih Keuntungan. Tapi ternyata bukannya naik, malah TURUN harganya.

Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH. Jadi apa yang harus dia lakukan ? Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian, lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang Dia memutuskan menutup posisi Buy nya yang merugi dan kemudian membuka posisi baru Sell (dengan harapan harga akan turun). Dan ternyata harga terus turun sehingga dia mengalami keuntungan melebihi kerugian yang diterima di posisi Buy yang dia tutup sebelumnya. Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan.

Tips Untuk Anda: # Lakukan hanya bila prediksi keuntungan switching melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup. # Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga

Detail Kasus:
Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 30000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900. Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)

Diketahui Posisi Close: 1.8825 # Posisi Open: 1.8850 # Quantity: 30000 # Maka Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 30000 # Loss = -0.0025 x 30000 # Loss = $-75 (Tuan A mengalami kerugian $75)

Kemudian Tuan A menganalisa lagi dan memprediksi harga dan diketahui harga akan terus bergerak turun, maka Tn. A membuka posisi Sell dengan Quantity sebanyak 20000 pada 1.8820. Tak beberapa lama harga terus turun hingga berada di kisaran 1.8730. Pada akhirnya Tn. A menutup posisinya pada 1.8740. Tuan A mendapatkan keuntungan 80 point (1.8820 - 1.8740 = 0.0080)

Profit/Loss = (1.8820 - 1.8740) x 20000 # Profit = 0.0080 x 20000 # Profit = $160

Keseluruhan hasil dari dua trading tadi adalah
Trading I = -$75
Trading II = $160
Laba = $160 - $75 = $85 atau Rp. 765.000,- ($1 = Rp 9000)

3. Averaging

Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar.
Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama, yaitu Open Buy kembali!
Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali? Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.

Contoh Kasus

Mr. X memprediksi bahwa harga akan naik maka dia membuka posisi Buy. Namun harga ternyata bergerak turun. Mr. X segera menganalisa lagi dan kesimpulannya harga hanya akan turun sesaat dan akan kembali naik sesuai analisa sebelumnya Dia memutuskan membuka posisi buy baru saat harga turun sehingga ketika harga naik kembali dia bukan hanya memiliki 1 posisi yang profit tapi 2 sekaligus. Ternyata benar, tidak lama kemudian harga naik dan kemudian Mr. X menutup kedua posisi nya tersebut, yang pertama dan yang kedua.

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 20000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.
Ternyata harga terkoreksi dan bergerak turun hingga 1.8825. Tuan A kembali membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8825 dengan jumlah 10000. Dia juga memasang Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Lalu tak lama kemudian harga kembali terkoreksi dan menyentuh 1.8900. Dengan demikian Tuan A mendapatkan 2 keuntungan dari 2 posisi yang telah dibuka :

Posisi I : Profit/Loss = (1.8900 - 1.8850) x 200000 # Profit = 0.0050 x 20000 # Profit Posisi I = $ 100

Posisi II : Profit/Loss = (1.8900 - 1.8825) x 10000 # Profit = 0.0075 x 10000 # Profit Posisi II = $75

Jumlah Profit kedua posisi : $160 + $75 = $235 atau Rp 2.115.000,- ($1 = Rp9000)

Ketiga manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengetahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui ketiga manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?

Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, ketiga manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.

Masih banyak yang harus dipelajari dalam memasuki dan berinvestasi didunia forex. Kita baru saja mempelajari bagian terluar dari investasi ini. Yang penting Anda belajar dan belajar terus .

Strategi Forex

1. Strategi Perangkap 2 Arah
Teknik perangkap seperti ini cukup populer di kalangan trader Marketiva dan sangat menguntungkan bila diterapkan saat event-event ekonomi penting. Tidak memerlukan indikator, yang diperlukan hanya kemampuan untuk memasang harga order (pesan harga). Bila belum tahu cara mengorder harga pelajari dulu di sini KLIK Dan akan lebih baik lagi bila Anda memiliki pengetahuan Fundamental analisis.

Waktu trading adalah saat US open sekitar jam 19.00 WIB (GMT +7) atau sesuai dengan keluarnya data ekonomi penting dari Amerika. Untuk mengetahui berita dan data ekonomi yang akan keluar pada hari itu, saya sarankan Anda menyempatkan diri melihat Calender harian di http://forexfactory.com di sini Anda bisa dengan mudah melihat data ekonomi yang akan keluar, jam berapa serta seberapa pentingnya data tersebut.

Data ekonomi yang cukup penting dan ditunggu banyak orang /trader di sini biasanya adalah data-data ekonomi NFP (Non Farm Payroll), CPI Core (Consumer Price Index) dan pengumuman dari FOMC tentang kenaikan suku bunga. NFP yang diumumkan setiap hari Jum’at pertama setiap bulan contohnya bisa membuat pergerakan harga GBP/USD kurang lebih 200 pips. Sangat menarik kan?

Ini Strateginya:
Lihat Kalender Economic Harian, yg biasanya di upgrade mingguan di http://forexfactory.com Contoh trading dengan NFP mis: pada hari Jumat pertama bulan itu ada data tentang NFP yang akan dirilis di Amerika jam 19.30 WIB. Di http://forexfactory.com Anda bisa menyesuaikan waktu Amerika dan Jakarta (WIB) dengan jalan mengganti time periode menjadi +7 otomatis calendar forexfcatory akan menyesuaikan dengan waktu Jakarta.

Buka platform trading Marketiva Anda. Sebaiknya bila berita ekonomi akan dirilis jam 19.30 WIB Anda sudah online 30 menit sebelumnya untuk melakukan persiapan. Sebelum jam 19.30 WIB biasanya pergerakan harga tidak terlalu banyak karena cenderung pelaku pasar sedang berita yang akan diumumkan nanti.

Lima menit mendekati waktu 19.30 WIB yaitu jam 19.25 WIB pasanglah dua order posisi sekaligus. Yaitu posisi BUY dan SELL. Anda harus lihat harga pada saat itu. Untuk memasang harga order tambahkan 40 pips untuk posisi BUY dan kurangi 40 pips untuk posisi SELL. Lalu pasang Sotp Loss 30 pip, Target profit pasang 50 pip atau terserah Anda bila yakin dengan pergerakan harga saat itu dan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Contoh cara memasang perangkap di Marketiva. Misalnya pada saat itu harga GBP/USD bergerak di sekitar 1.7230

Pasang posisi pertama yaitu “BUY”

Klik tab “Orders” pada platform Marketiva Anda, lalu klik “New” maka akan muncul tab isian:

Instrument = Isi dengan “GBP/USD”
Buy/Sell = Pilih “Buy”
Price = Masukan harga “1.7270” (dari 1.7230 + 0.0040 (+40 pip))
Price Type = Pilih “Stop”
Quantity = Isi jumlah uang yang ingin Anda transaksikan (ingat leverage 1:100)

Bila transaksi $1 maka masukan nilai 100 pada kolom Quantity
Bila transaksi $5 maka masukan nilai 500 pada kolom Quantiy
Bila transaksi $10 maka masukan nilai 1000 pada kolom Quantity
Bila transaksi $200 maka masukan nilai 20000 pada kolom Quantity, dst

Exit Stop Loss = Isi dengan "1.7240" (dari 1.7270 - 0.0030 (30 pip)
Exit Target = Bila ingin target profit 50 pip masukkan "1.7320" (dari 1.7270 + 0.0050)
Desk = pilih "Live" jika ingin trading dengan uang sesungguhnya pilih "Virtual" jika hanya ingin trading simulasi

Klik “OK” Transaksi Anda langsung terkirim dan tercatat di bagian Order

Pasang posisi ke-dua yaitu “SELL”

Klik tab “Orders” pada platform Marketiva Anda, lalu klik “New” maka akan muncul tab isian:

Instrument = Isi dengan “GBP/USD”
Buy/Sell = Pilih “SELL”
Price = Masukan harga “1.7190” (dari 1.7230 - 0.0040 (-40 pip))
Price Type = Pilih “Stop”
Quantity = Isi jumlah uang yang ingin Anda transaksikan (ingat leverage 1:100)
Exit Stop Loss = Masukan harga 1.7220 (dari 1.7190 + 0.0030 (30 pip)
Exit Target = Bila ingin target profit 50 pip masukkan 1.7140 (dari 1.7190 - 0.0050)
Desk = pilih "live" jika ingin trading dengan uang sesungguhnya. Pilih "Virtual" jika hanya ingin trading simulasi

Klik “OK” maka transaksi Anda langsung terkirim dan tercatat di bagian Order

Sekarang Anda Memiliki dua posisi order sekaligus

Posisi Order BUY di 1.7270 SL 1.7240 TP 1.7320
Posisi Order SELL di 1.7190 SL 1.7220 TP 1.7140

Setelah itu kita menunggu sampai jam 19.30 WIB lewat. Setelah berita ekonomi NFP ini diumumkan biasanya harga akan bergerak naik atau turun secara drastis. Bila harga bergerak naik, pasti posisi Buy yang tersentuh. Dan Bila harga bergerak turun, maka posisi Sell akan kena. Ini yang disebut dengan perangkap.
Bila posisi order "buy" yang tersentuh, Anda bisa membatalkan (cancel) posisi order "sell". Begitu pula sebaliknya. Untuk Meng”cancel” klik “Position ID” pada transaksi order yang ingin dibatalkan, lalu klik “Cancel”

Strategi ini juga bisa digunakan pada event-event ekonomi yang lain seperti GDP, Home sales dsb tetapi karena pergerakannya tidak sebanyak NFP atau CPI Core maka target penambahan dan pengurangan harus Anda kurangi menjelang diumumkannya berita eknomomi tersebut missal order posisi BUY + 20 dan SELL -20. Stop loss 20 pip dan target Profit 30.
(Sumber: http://trapfx.blogspot.com/)

2. Trading dengan Sistem Sidus
Cara trading disini menggunakan strategi Sidus sytem yang cukup efisien untuk mendapatkan keuntungan dari Forex Trading. Sistem ini adalah gabungan system BGX dan Vegas yang cukup populer.

Mata uang uang disarankan EUR/USD dan EUR/GBP (pilih salah satu saja). Waktu trading pada saat US open (19.00 WIB) atau Europe Open (14.00 WIB)

Metodenya sederhana tapi cukup efektif untuk melihat trend pergerakan harga. Indikator-indikator yang digunakan

1. Time Frame 1 Jam (1H) gunakan chart candlestick atau chart bar
2. EMA 18 dan EMA28 (warna merah dua-duanya)
3. WMA 5 (warna biru) dan WMA 8 (warna kuning)

*Masalah warna bisa diatur sesuai selera

Untuk mensetup Indikator Sidus Sistem di Platform Marketiva, setelah login melalui streamster Anda bisa langsung mensetup indikator2 diatas dengan cara yang mudah

1. Time frame 1 jam dan candlestick atau bar chart

Klik kanan pada bagian bidang yang menampilkan grafik (charting. Akan muncul beberapa pilihan (options). Pilihlah “Timescale" Lalu klik “Hourly “ (jam) maka data grafik akan memunculkan data harga (Open, High, Low, Close) setiap 1 Jam
Klik kanan lagi bidang grafik pilih “Style”. Lalu klik "Candlesticks" atau "Bar Chart" (terserah Anda. Gambar grafik akan berubah sesuai pilihan Anda

2. EMA 18 dan EMA 28 (merah)

Klik kanan bidang grafik, akan muncul options
Pilih “Indicators” setelah itu pilih "Moving Average". Lalu akan uncul kolom isian. Pada kolom "Type" pilihlah"Exponential (EMA=Exponential Moving Average) Rubahlah angka default "Period" menjadi "18" lalu klik kotak warnanya "Line Color" pilih warna "merah". Klik "OK".Anda sekarang memiliki garis EMA18 warna merah Lakukan hal yang sama sekali lagi seperti di atas untuk membuat garis "EMA 28 warna merah". Bila sudah maka Anda sekarang memiliki 2 garis EMA yaitu EMA18 dan EMA 28 masing masing warna merah.

3. WMA 5 (biru) dan WMA 8 (kuning)
Klik kanan bidang grafik, akan muncul options. Pilih “Indicators” setelah itu pilih "Moving Average". Lalu akan uncul kolom isian. Pada kolom "Type" pilihlah"Weighted (WMA=Weightedl Moving Average). Ubahlah angka default "Period" menjadi "5" lalu klik kotak warnanya "Line Color" pilih warna "biru" Klik "OK". Anda sekarang memiliki garis WMA 5 warna Biru Lakukan hal yang sama sekali lagi seperti di atas untuk membuat garis "WMA 8 warna kuning". Bila selesai maka Anda sekarang memiliki 2 garis WMA yaitu EMA 5 (biru) dan EMA 8 (merah)

4. Secara keseluruhan pada grafik harga (charting)
Anda sekarang memiliki 4 garis MA. Yaitu garis EMA 18 (merah), EMA 28 (merah), WMA 5 (biru) dan WMA 8 (kuning). Cobalah “Save” Setup Anda ini sehingga Anda tidak perlu mengatur setting-annya setiap kali login. Untuk Men-“save” Klik Kanan Bidang Grafik kemudian pilih “Save Chart“. Isi Nama file sesuai selera Anda mis; “Sidus System” setelah itu klik "OK". Settingan Anda sudah tersave aman. Untuk menghapus, mengedit mengatur dsb Anda bisa melakukan dengan cara yang sama. Tinggal klik Kanan bidang grafik (Charting).

Aplikasi Sidus System
EMA 18 dan EMA 28 (masing2 merah)
adalah merupakan 2 garis tunnel untuk membantu Anda menentukan kapan mulainya sebuah trend dan kapan trend itu berakhir. (jangka panjang)

WMA 5 (biru) dan WMA 8 (kuning)
Adalah garis yang akan membantu kita kapan kita harus memasuki trend itu (Open Position), dan garis ini juga akan menunjukan kuat tidaknya sebuah trend (jangka pendek)

Entry Signal

Lakukan Open position (sell atau buy) hanya pada saat Tunnel (EMA 18 dan EMA 28) mulai saling bersilangan (cross) atau benar2 sempit

Ambil Posisi Buy (Long)

Bila WMA 5 dan WMA 8 melewati /menyilang garis Tunnel (EMA 18 dan EMA 28)
dari bawah ke atas. Jika WMA 5 melintasi garis WMA 8 dari bawah ke atas berarti trend pergerakan harganyanya sangat kuat.

Ambil Posisi Sell (Short)
Bila WMA 5 dan WMA 8 melewati /menyilang garis Tunnel (EMA 18 dan EMA 28)
dari atas ke bawah. Jika WMA 5 melintasi garis WMA 8 dari atas ke bawah berarti trend pergerakan harganyanya sangat kuat.

Exit Signal (Keluar dari posisi BUY atau SELL)

Bila mengambil posisi BUY, Waspada bila garis WMA 5 bergerak menyilang turun dari atas ke bawah garis WMA 8 dan Keluar (exit) dari posisi ini bila garis WMA 5 WMA 8 meyilang turun dari atas ke bawah garis Tunnel (Celah EMA 18 dan EMA 28)

Bila mengambil posisi SELL, Waspada bila garis WMA 5 bergerak menyilang naik dari bawah ke atas garis WMA 8 dan keluar (exit) dari posisi ini bila garis WMA 5 dan WMA 8 bergerak menyilang naik dari bawah ke atas garis Tunnel (Celah EMA 18 dan EMA 28)

Dan Selalu keluar dari posisi Anda bila Tunnel (celah EMA 18 dan EMA 28) benar2 menyempit dan bahkan bersilangan. Hal ini menunjukan terjadinya perubahan arah trend (trend reversal).

Bila Anda melihat perubahan pergerakan trend harga seperti saat tunnel (celah EMA) menyempit atau bersilangan, tutup posisi sebelumnya dan buka posisi baru sesuai arah trend. Contoh bila Sebelumya Anda mengambil Posisi BUY kemudian Anda melihat perubahan harga, Tutup posisi BUY lalu Buka posisi baru yaitu SELL.. Ingat Jadikan “Trend Sebagai Teman” Direkomendasikan untuk metode ini gunakan stop loss 10-15 pips untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Beberapa Contoh Trading Sidus System:

(Sumber: http://trademx.blogspot.com/)


3. Trading dengan Strategi BGX Sistem
Cara trading disini menggunakan strategi BGX sytem untuk menentukan Open position dan exit .

Mata uang uang disarankan GBP/USD, EUR/USD, USD/CHF, EUR/JPY (pilih salah satu saja). Waktu trading pada saat US open (19.00 WIB) atau Europe Open (14.00 WIB)

Indikator yang digunakan

1. Time frame grafik 30 menit Candle Stick atau Bar
2. Garis WMA 5 (warna biru) WMA 20 (Oranye) dan WMA 100 (hijau)
3. Indikator RSI 14 (default)

Untuk mensetup Indikator BGX Sistem di Platform Marketiva, setelah login melalui Streamster Anda bisa langsung mensetup indicator-indikator diatas dengan cara seperti ini:

1. Time frame 30 menit dan Candle Stick atau Bar

Klik kanan pada bagian bidang yang menampilkan grafik (charting)Akan muncul beberapa pilihan (options). Pilihlah “Timescale” Lalu klik “30 minutes“ (30 menit) maka data grafik akan memunculkan data harga (Open, High, Low, Close) setiap 30 menit. Klik kanan lagi bidang grafik pilih “Style”. Lalu klik "Candlesticks" atau "Bar Chart" (terserah Anda). Gambar grafik akan berubah sesuai pilihan Anda

2. WMA 5 (Biru) dan WMA 20 (Oranye) WMA 100 (Hijau)

Klik kanan bidang grafik, maka akan muncul options. Pilih “Indicators” setelah itu pilih "Moving Average". Muncul Tab Pilihan; pada kolom "Type" pilih "Weighted"(WMA=Weightening Moving Average). Ubahlah angka default kolom "Period" menjadi "5" lalu klik “Line Color" kotak warnanya pilih warna “Biru”. Klik "OK". Anda sekarang memiliki garis WMA 5 warna Biru. Lakukan hal yang sama untuk membuat garis WMA 20 warna oranye dan garis WMA 100 warna hijau.

Bila sudah Anda lakukan, maka Anda sekarang memiliki 3 garis WMA yaitu WMA 5 (biru), WMA 20 (Oranye) dan WMA 100 (hijau) pada grafik harga Anda.

3. Indikator RSI 14

Klik kanan bidang grafik, akan muncul options. Pilih “Indicators” setelah itu pilih "Relative Strenght Index (RSI)" . Isi kolom "periode" dengan 14

4. Cobalah “Save” settingan Anda ini sehingga Anda tidak perlu mengatur setting-annya setiap kali login.

Untuk Men-“save” Klik kanan Bidang Grafik kemudian pilih “Save Chart “ Isi Nama file sesuai selera Anda mis; “BGX System” setelah itu klik "OK". Settingan Anda sudah tersave aman.

Untuk menghapus, mengedit mengatur dsb Anda bisa lakukan dengan cara yang sama. Tinggal klik Kanan bidang grafik (Charting).

Aplikasi BGX System

WMA 5 (biru) untuk mengikuti harga market.
WMA 20 (oranye) untuk konfirmasi entry (OP)
WMA 100 (hijau) untuk identifikasi trend harian

Bersiap Ambil Posisi “Buy” Bila:

WMA 5 mengcross WMA 20 dari bawah ke atas
WMA 5 dan WMA 20 berada di atas WMA 100
RSI berada di atas point 50 (garis tengah)
Entry (OP) saat harga 30 pip di atas harga cross WMA 5 dan WMA 20

Bersiap Ambil Posisi “Sell” Bila:

WMA 5 mengcross WMA 20 dari atas ke bawah
WMA 5 dan WMA 20 berada di bawah WMA 100
RSI berada di bawah point 50. Entry (OP) saat harga 30 pip di bawah harga cross WMA 5 dan WMA 20

Target point 30 pip dan stop loss minus 5 dari persilangan (cross) WMA 5 dan WMA 20

Contoh Trading :

Bila suatu saat WMA 5 mengcross WMA 20 dari atas ke bawah pada titik harga 1.2530 serta RSI menunjukan posisi di atas garis tengah (50). Bersiaplah mengambil posisi “BUY” pada saat harga 30 pip di atas harga cross (1.2530 + 0.0030 (30 pip)) yaitu di 1.2560. Lalu pasang stop loss minus 5 pip di bawah garis cross (1.2530 – 0.0005) yaitu di 1.2525.


Untuk mengetahu strategy BGX system yang lebih lengkap atau strategi lainnya bisa dilihat pada ebook atau di http://www.ebookfx.blogspot.com

Gunakan uang virtual terlebih dahulu sampai Anda benar2 mengenal Forex Trading Online ini. Pilihlah strategi yang sesuai dengan diri Anda sendiri. Dan jangan pernah berhenti untuk selalu menambah pengalaman dan pengetahuan Anda di bidang ini (Sumber: http://www.trademx1.blogspot.com/)

Panduan Menggunakan Streamster



Terlihat ada empat jendela utama, berikut keterangan masing-masing jendela berdasarkan nomor yang saya cantumkan pada gambar:

1. Pada jendela pertama ini ada dua pilihan yaitu Forex Rates dan Lates News.
Jendela Forex Rates adalah untuk menampilkan nilai untuk masing-masing mata uang yang berlaku saat ini, disini kita bisa lihat keterangan pada kolom yang ada

  • Currency : menunjukkan pasangan mata uang yang bisa anda pilih
  • Last : menunjukkan posisi terakhir nilai dari pasangan mata uang tersebut
  • Bid : menunjukkan nilai harga jual yang akan masuk ke transaksi anda jika melakukan order sell
  • Offer : menunjukkan nilai harga beli yang akan masuk ke transaksi anda jika melakukan order buy
  • Change : menunjukkan perubahan poin yang terjadi saat ini, ditunjukkan dengan tanda panah naik atau turun
  • High : menunjukkan posisi nilai tertinggi yang pernah dicapai pada hari ini
  • Low : menunjukkan posisi nilai terendah yang pernah dicapai pada hari ini
  • Time : menunjukkan waktu pada saat terjadi perubahan nilai pada baris pasangan mata uang tersebut
Di sini kita bisa melihat perbedaan nilai pada kolom harga offer (beli) dan harga bid (jual). Perbedaan harga beli dan harga jual ini disebut juga dengan spread.
Sedangkan jendela Lates News menampilkan berita-berita seputar ekonomi dan mata uang yang terjadi hari ini, bisa anda gunakan sebagai dasar prediksi anda

2. Pada jendela kedua ini ada dua pilihan yaitu Charting dan Discussions.
Jendela Charting menunjukkan grafik perubahan nilai sebuah pasangan mata uang, anda bisa merubah tampilan grafik ini dengan cara klik tombol kanan mouse anda pada gambar grafik. Anda bisa mencoba-coba dahulu dan lihat perubahan yang terjadi.

Jendela Discussions berguna untuk melakukan pembicaraan dengan sesama member Marketiva dan juga dengan Staf Support yang siap membantu anda kapanpun, disini anda juga akan menemukan ruang diskusi khusus Indonesia dan Staf Support yang berbahasa Indonesia di bagian International Support.
Untuk menemukan ruang diskusi Indonesia anda harus klik dulu tombol Group dan klik kotak pada tulisan Indonesia, maka akan muncul jendela diskusi Indonesia.

3. Pada jendela ketiga ini ada dua pilihan yaitu Portfolio dan Signal.
Jendela Portfolio menunjukkan kodisi portfolio atau keuangan anda, disini anda bisa melihat transaksi forex yang sedang anda lakukan, berapa margin yang anda gunakan, jumlah keuntungan anda saat ini dan jumlah sisa uang anda. Disini terbagi atas Live Trading yang menggunakan uang sungguhan dan Virtual Trading yang menggunakan uang virtual.
Jendela Signal menampilkan signal yang anda peroleh jika anda berlangganan signal yang disediakan oleh rekanan Marketiva.

4. Pada jendela keempat ini ada empat pilihan yaitu Orders, Trades, Positions dan Account Center
  • Orders : Berisi catatan pesanan transaksi (order) yang anda lakukan
  • Trades : Berisi catatan perdagangan (trade) yang pernah anda lakukan
  • Positions : Berisi catatan posisi anda saat ini baik yang masuk berlangsung (open) maupun yang berhenti (stop)
  • Account Center : Berisi detil account anda, data-data anda dan kondisi keuangan anda
Bila Anda masih belum mengerti tentang hal di atas, Anda dapat bertanya dengan menggunakan bahasa Indonesia kepada asisten Marketiva di support internasional di chart room. Support personel adalah orang dengan nick yang ada huruf ' i ' (information) di depan nicknya, mereka akan dengan senang hati membantu Anda memahami cara-cara bertransaksi di Marketiva.
Untuk memulai trading sebaiknya anda sudah mengetahui cara menganalisa pergerakan harga, dengan Analisa Teknikal maupun Analisa Fundamental. Pengetahuan ini bisa Anda dapatkan dengan banyak membaca e-book tentang forex serta banyak mengikuti forum forex yang banyak tersedia di internet.

Masuklah ke Deal Quote Marketiva melalui program Streamster yang telah Anda Download ke Komputer Anda. Masukan username dan password. Maka Akan tampil platform trading Marketiva

Perhatikan perbedaan harga Bid dan Offer, selisih harga ini disebut dengan “Spread”. Spread GBP/USD di Marketiva biasanya selisih 5 point. Artinya Anda butuh lima point agar transaksi Anda Break Event (kembali modal).

Untuk melakukan posisi sell / jual (short)
Cukup mengklik kolom "bid" di pair yg kita inginkan. Sedangkan

Untuk melakukan posisi buy / beli (long)
Klik kolom "offer" di pair yg kita inginkan gambar
contoh di atas Anda melakukan transaksi (open position) GBP/USD pada harga 1.8931.

Setelah anda mengklik kolom bid atau offer, maka akan muncul “tab order” isian seperti ini


Keterangan Cara Mengisi

Kolom Instrument
Diisi dengan pasangan mata uang yang ingin Anda transaksikan (biasanya sdh terisi)
Mis GBP/USD, EUR/USD, USD/JPY, USD/CHF

Kolom Buy/Sell
Pilih ingin mengambil posisi BUY atau posisi SELL (biasanya sudah terisi)

Kolom Price
Harga yang ingin ditransaksikan (biasanya sudah terisi)

Kolom Price Type
Pilih “market” untuk memilih harga pada saat itu juga
Pilih “ stop” atau “limit” untuk order (memesan)

Kolom Duration dan Duration Type
Biarkan saja spt itu

Kolom Quantity
Isi sesuai dengan modal Anda. Bila Anda hanya memiliki $5 di live account Anda. Mainkan cukup $1 saja. Sisanya untuk menjaga modal Anda, bila harga bergerak berlawanan arah. Tetapi bila Anda memiliki modal lebih dari itu missal $1000 maka Anda bisa mainkan sampai $100 per transaksi. Marketiva menggunakan leverage 1:100 (1%). Leverage adalah sistem margin trading yang membuat Anda bisa melakukan transaksi $100 dengan hanya modal $1. (leverage=pengungkit/melipatgandakan) atau transaksi Anda berubah menjadi 100 kali lebih banyak.

Dengan sistem leverage ini, bila Anda melakukan transaksi
$1 maka masukan nilai 100 pada kolom Quantity
$5 maka masukan nilai 500 pada kolom Quantiy
$10 maka masukan nilai 1000 pada kolom Quantity
$200 maka masukan nilai 20000 pada kolom Quantity

Kolom Exit Stop Loss
Masukan nilai harga untuk membatasi nilai kerugian. Bila kita dalam posisi BUY tentu kita mengharapkan harga akan naik. Dan Bila kita dalam posisi SELL tentu kita mengharapkan harga akan turun Tapi bila ternyata prediksi kita salah harga malah berlawanan arah, tentu kita harus membatasi kerugian kita.
Contoh Bila kita open Posisi BUY di 1.8931 kita ingin membatasi kerugian 30 poin maka kita masukan harga di kolom “Exit Stop Loss” ini sebesar 1.8901
Contoh lain Bila kita open Posisi SELL di 1.8926 kita ingin membatasi kerugian 50 poin maka kita masukan harga di kolom “Exit Stop Loss” ini sebesar 1.8976. Saran pasang stop loss 5% dari margin (modal) Anda untuk setiap trading.

Kolom Exit Target
Harga Target yang ingin Anda capai. Bila dalam posisi Buy Anda menganalisa dan memperkirakan harga akan bergerak dari 1.8931 sampai 1.9001
Maka pada kolom “Exit Target” Anda masukan nilai 1.9001
Begitupula sebaliknya bila Anda mengambil posisi SELL. Atau Anda dapat kosongkan saja kolom ini sampai Anda likuidasi sendiri posisi Anda.

Kolom Desk
Pilihlah “Live” bila Anda ingin bertransaksi dengan Live Account (Uang Sungguhan milik Anda). Dan pilih “Virtual” bila Anda ingin bertransaksi secara virtual atau dengan uang virtual (simulasi)

Kolom Teks
Tidak Perlu di isi

Setelah Anda Isi Tab Order Isian dengan benar Klik "OK", maka transaksi anda akan dapat Anda lihat pada layar deal quote Marketiva (Position) Anda.

Mengedit (mengubah) dan Melikuidasi Posisi (Menutup Posisi)
Untuk mengedit atau untuk melikuidasi Klik “Position ID” biasanya berupa kode2 transaksi seperti G2XPD30Z2 (mis;) Setelah Anda klik akan muncul tab seperti ini

Klik Change Untuk mengedit transaksi Anda
Klik Close Untup melikuidasi posisi Anda
Klik No Action bila Anda tidak ingin melakukan apa2

Keterangan Tambahan
Direkomendasikan untuk pemula menggunakan pair EUR/USD, karena pair ini selain spread / selisih harganya kecil (-3 pips) pergerakan harganya juga tidak terlalu liar. Bila Anda sudah berpengalaman dan ingin tantangan yang lebih besar Anda bisa menggunakan pair GBP/USD yang pergerakan harganya bisa sampai 200 poin saat event2 ekonomi tertentu

Perlu diingat di broker lain seandainya posisi kita tidak terclose selama sehari semalam kita akan dikenakan charge / overnight fee, sedangkan di Marketiva ini free of charge atau bebas biaya overnight